Al-Bahjah News, Cirebon - Pimpinan Lembaga Pengembangan Dakwah
(LPD) Al Bahjah Cirebon Jawa Barat, Buya Yahya, memberikan taushiah di
kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jalan Merdeka Barat Nomor 13
Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017).
Kedatangan Buya Yahya selain silaturahim sekaligus berceramah bertema peringatan 1 Muharam 1439 Hijriah. Agenda dimulai pukul 6.30 WIB hingga 11.00 WIB diawali dengan diskusi bersama jajaran Kementerian Pertahanan. Tepat pukul 8.00 WIB, ceramah inti disampaikan Buya Yahya.
Hadir dalam kegiatan religi ini seluruh keluarga besar Kementerian Pertahanan berjumlah ribuan orang. Mulai dari menteri, jenderal, kolonel, dan ibu-ibu kaum muslimin keluarga besar Kementerian Pertahanan.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan bagaimana menjalin hubungan baik dengan Allah, hubungan baik dengan sesama manusia, dan cara menata hati agar saling mencintai karena Allah.
Dengan silaturahim ini, Buya Yahya sangat berharap adanya sinergi antara TNI, ulama, dan santri. Sebagaimana sejarah dulu bahwa negara ini bisa merdeka dari penjajahan karena kebersamaan antara TNI, ulama, dan santri.
Buya Yahya meminta TNI lebih waspada terhadap aliran atau organisasi-organisasi yang selama ini mengaku Islam tetapi banyak menebar kebencian, menebar fitnah, dan kedengkian sehingga mencoret citra Islam dan akibatnya Islam dipandang negatif.
“Hati-hati dengan manhaj (aliran, red) yang mengaku Islam tapi penuh dengan perpecahan, kedengkian, dan membuat Islam tidak lagi indah,” ujar Buya Yahya penuh semangat di hadapan ribuan hadirin.
Sejatinya, zaman dulu Islam didakwahkan para ulama penuh dengan keindahan dan hikmah. Sebagaimana dakwah dengan akhlak yang baik dan lembut seperti para Wali Songo.
Dalam kesempatan ini Buya Yahya mengajak hadirin supaya memberdayakan potensi yang dimilikinya. Termasuk para pensiunan yang memiliki kemampuan untuk berjuang.
Baik itu berjuang dengan jabatan, ilmu, tenaga, harta, dan doa dalam program-program kemuliaan. Salah satunya pembangunan pondok pesantren dan pengembangan media-media dakwah.
“Sebenarnya mereka mengenal Buya Yahya melalui youtube dan secara tidak langsung mereka merupakan murid-murid Buya. Sekarang mereka berkeinginan bertatap muka secara langsung dengan Buya dan pada momen Muharam serta ingin mendapatkan pencerahan langsung dari Buya,” ujar Deni Afrianto, Tim Dakwah Al Bahjah yang selalu menemani perjalanan dakwah Buya Yahya saat ditemui. (Iim Fuji/Unnie)
Kedatangan Buya Yahya selain silaturahim sekaligus berceramah bertema peringatan 1 Muharam 1439 Hijriah. Agenda dimulai pukul 6.30 WIB hingga 11.00 WIB diawali dengan diskusi bersama jajaran Kementerian Pertahanan. Tepat pukul 8.00 WIB, ceramah inti disampaikan Buya Yahya.
Hadir dalam kegiatan religi ini seluruh keluarga besar Kementerian Pertahanan berjumlah ribuan orang. Mulai dari menteri, jenderal, kolonel, dan ibu-ibu kaum muslimin keluarga besar Kementerian Pertahanan.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan bagaimana menjalin hubungan baik dengan Allah, hubungan baik dengan sesama manusia, dan cara menata hati agar saling mencintai karena Allah.
Dengan silaturahim ini, Buya Yahya sangat berharap adanya sinergi antara TNI, ulama, dan santri. Sebagaimana sejarah dulu bahwa negara ini bisa merdeka dari penjajahan karena kebersamaan antara TNI, ulama, dan santri.
Buya Yahya meminta TNI lebih waspada terhadap aliran atau organisasi-organisasi yang selama ini mengaku Islam tetapi banyak menebar kebencian, menebar fitnah, dan kedengkian sehingga mencoret citra Islam dan akibatnya Islam dipandang negatif.
“Hati-hati dengan manhaj (aliran, red) yang mengaku Islam tapi penuh dengan perpecahan, kedengkian, dan membuat Islam tidak lagi indah,” ujar Buya Yahya penuh semangat di hadapan ribuan hadirin.
Sejatinya, zaman dulu Islam didakwahkan para ulama penuh dengan keindahan dan hikmah. Sebagaimana dakwah dengan akhlak yang baik dan lembut seperti para Wali Songo.
Dalam kesempatan ini Buya Yahya mengajak hadirin supaya memberdayakan potensi yang dimilikinya. Termasuk para pensiunan yang memiliki kemampuan untuk berjuang.
Baik itu berjuang dengan jabatan, ilmu, tenaga, harta, dan doa dalam program-program kemuliaan. Salah satunya pembangunan pondok pesantren dan pengembangan media-media dakwah.
“Sebenarnya mereka mengenal Buya Yahya melalui youtube dan secara tidak langsung mereka merupakan murid-murid Buya. Sekarang mereka berkeinginan bertatap muka secara langsung dengan Buya dan pada momen Muharam serta ingin mendapatkan pencerahan langsung dari Buya,” ujar Deni Afrianto, Tim Dakwah Al Bahjah yang selalu menemani perjalanan dakwah Buya Yahya saat ditemui. (Iim Fuji/Unnie)
Tidak ada komentar: